Home » , » Django Unchained: Menyusuri Dunia Barat Yang Liar

Django Unchained: Menyusuri Dunia Barat Yang Liar



Judul : Django Unchained (2012)
Genre : Action Adventure, Drama, Western
Sutradara: Quentin Tarantino
Aktor : Jamie Foxx, Christoph Waltz, Leonardo DiCaprio

Django Unchained  merupakan film rintisan Quentin Tarantino yang di release pada tahun 2012 dengan menampilkan wajah aktor kelas kakap dari Hollywood. Jamie Foxx berperan sebagai karakter utama yang bernama Django Freeman, Christopher Waltz sebagai Dr. King Schultz, Leonardo DiCaprio sebagai Calvin Candie dan Kerry Washington sebagai Broomhilda von Shaft. Film Ini memiliki budget sebesar $100 juta dan memiliki pendapatan kotor sebanyak $426 juta. Tarantino pun berhasil memukau penonton dan juga para kritikus film sampai - sampai film ini meraih banyak nominasi dan penghargaan. Seperti 5 penghargaan oscar, 5 penghargaan BAFTA, 1 Grammy awards, 5 penghargaan CinEuphoria Awards dan masih banyak lagi (IMDB, N.D)


Cerita dimulai dengan scene dimana para budak kulit hitam berjalan di area gersang dengan rantai yang mengikat tangan, kaki, dan kebebasan mereka. Salah satu dari budak tersebut bernama Django, yang kemudian dibebaskan oleh dokter gigi yang beralih profesi menjadi pembunuh bayaran. Dokter tersebut bernama Dr. King Schultz. Django dibebaskan oleh Dr.Schultz karena Dokter tersebut sedang memburu Brittle Brothers dan satu - satunya orang yang dapat mengenali Brittle Brothers adalah Django sendiri. Sesaat setelah misi untuk membunuh Brittle Brothers berhasil, Dr. Schultz membantu Django untuk membebaskan istrinya yang bernama Broomhilda (Kerry Washington) dari perbudakan yang dilakukan oleh Calvin Candie (Leonardo DiCaprio). Singkat cerita, Django berhasil merebut Broomhilda kembali dari tangan Mr. Candie, namun Dr Schultz harus dikorbankan (meninggal dunia) dalam duel tembak - tembakan yang terjadi antara anak buah Mr. Candie dan Dr. Schultz. Setelah mendapatkan Broomhilda kembali, Django pun membalas dendam kepada sisa kerabat Mr. Candie yang masih hidup. Seperti Lara (kakaknya Mr. Candie), Stephen Warren (orang kulit hitam yang setia terhadap Mr. Candie), dan semua orang yang bertanggung jawab terhadap penderitaan orang kulit hitam di dalam lingkungan Mr. Candie. Di penghujung film, dapat kita saksikan rumah Mr. Candie yang terbakar.


Keindahan yang terdapat dalam film ini adalah pesan moral dan pesan lain yang tersimpan dalam keindahan cinematography di dalam film. Ada suatu kontradiksi dalam film tersebut. Warna kulit karakter yang ada di dalam film tidak menentukan keberpihakan karakter tersebut. Dr. Schultz dan Stephen arren merupakan dua orang yang berbeda. Dr. Schultz, walaupun berasal dari golongan kulit putih, mau membantu Django dalam membebaskan istrinya dari perbudakan. Warren sendiri, yang berkulit hitam, memaki dan menghina orang kulit hitam lainnya, hanya karena ia suka, bukan karena Mr. Candie (majikan Warren) memerintahkan hal tersebut. Bahkan Warren sendiri yang membongkar identitas Broomhilda sebagai istri Django, yang membuat rencana Django dan Dr. Schultz kacau balau. Scene terakhir menunjukan penonton bahwa rumah dinasti Candie hangus terbakar yang merupakan kontradiksi dari perkataan Warren sesaat sebelum ditembak, yaitu : “kamu (django) mau menghancurkan Candyland (rumah Candie)? Tidak ada yang bisa menghancurkan Candyland” ucapnya sesaat sebelum otaknya berceceran dimana - mana karena ditembak django. Matinya Warren dan terbakarnya Sugarland merupakan simbol tentang kehancuran Vanity dan rasa kebanggaan yang dimiliki oleh keluarga Candie


Film ini juga menuai beberapa kontroversi seperti akurasi sejarah yang kurang pas. Beberapa historian seperti Edna Medford mempertanyakan scene gladiator yang ada di film (NextMovie, 2012). Selain itu, juga terdapat scene dimana N word digunakan secara berlebihan dalam film. Lalu ada beberapa orang kulit hitam yang memiliki pakaian gaun dimana scene seperti ini bertolak belakang dengan bagaimana orang kulit hitam diperlakukan secara umum pada film. Para konservatif pun memojoki Jamie Fozz yang mengatakan bahwa ia “tidak sabar untuk membunuh semua orang kulit putih” di film tersebut saat wawancara dengan NBC. Sayangnya film Django ini juga muncul di tengah pembantaian Sandy Hook  yang membuat adegan kekerasan di dalam film menjadi sorotan yang berlebih. 

Deep Focus


Quentin Tarantino tidak pernah mengecewakan penonton dengan keahlian sinematografinya yang dimiliki. Dia pun tidak malu untuk menampilkan percikan darah saat scene tembak menembak terjadi. Terkadang, Depo focus pun digunakan untuk meng-highlight dua fokus yang berbeda dan pemanfaatan zoom in and out yang dramatis menambah kesan tersendiri untuk film ini. Peleburan background dan pemfokusan foreground merupakan teknik sinematografi yang tidak mudah untuk dilupakan oleh penonton. Terakhir, soundtrack yang dipilih pun sangat sesuai dengan kondisi dan atmosphere yang ada di film. Ditambah dengan akting karakter aktor papan atas Hollywood yang luar biasa.  Walaupun film ini memiliki kontroversi, tapi penghargaan - penghargaan yang diterima pun dapat “menyeimbangi” kontroversi yang ada. Ditambah dengan track record dari Tarantino yang memang tidak asing lagi ditelinga para pecinta Hollywood 



Total kata: 731 kata

Oleh: Savira Nurul Auliyah



Source


https://m.imdb.com/title/tt1853728/awards/?ref_=tt_awd 


https://web.archive.org/web/20141217015326/http://www.nextmovie.com/blog/is-mandingo-fighting-a-real-thing/



0 comments:

Post a Comment

 
Created By SoraTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates